1. Kabah
Kabah adalah bangunan persegi empat yang berada di dalam Masjidil Haram. Kabah juga disebut dengan Nama Baitullah, Bait al-‘Atîq (Rumah pembebas, rumah kemerdekaan) dan Bait ar-Rahmân (Rumah Yang Maha Pengasih). Di sekeliling Kabah terdapat Hajar Aswâd, hijir Ismail, Mîzab (talang air di atas Kabah yang terbuat dari emas), Maqâm Ibrahim dan Hatîm, yaitu pagar yang terbuat dari marmer putih yang membatasi Hijir Ismail.
2. Tan’îm
Dikenal pula sekarang dengan Nama Masjid A’isyah dan merupakan tempat berihrâm A’isyah ketika berumrah atas perintah Nabi Saw pada Haji Wadâ bersama saudaranya Abdul Rahman bin Abi Bakar ra.
3. Ji’ranah
Daerah sekitar 26 km sebelah utara Kota Mekah tempat Nabi Saw membagikan harta rampasan perang (ghanîmah) Hunain. Beliau berihrâm untuk umrah dari sini. Sekarang tempat ini terdapat masjid dengan Nama Masjid Ji’ranah sebagai tempat mîqât bagi yang berumrah.
4. Jabal Nur
Terletak sekitar 6 km sebelah utara Kota Mekah, sebelah kiri jalan menuju Arafah. Di gunung ini terdapat gua yang dikenal dengan nama Gua Hirâ yang merupakan tempat Nabi Saw menerima wahyu pertamanya.
5. Gua Hirâ
Sebelum diangkat menjadi Nabi, Rasulullah Saw beliau sering ber-tahannuf atau tahannust (menyendiri sambil merenung dan beribadah) yang dilakukan selama tujuh tahun sambil membawa bekal. Jika bekalnya habis, beliau pulang kemudian kembali lagi. Siang harinya digunakan untuk berpuasa. Saat usianya menginjak 40 tahun, tepatnya 6 bulan terakhir Nabi Saw lebih sering datang ke Gua Hirâ, dan selama itu pula beliau sering mendapat mimpi berulang-ulang. Memasuki hari ke 17 ramadhan datanglah Malaikat Jibril menyampaikan wahyu pertamanya.
6. Jabal Tsûr
Gua yang terletak di sebuah gunung bejarak 10 km selatan Kota Mekah yang merupakan tempat persembunyian Nabi Saw bersama Abu Bakar dalam pengejaran kaum musyikin ketika hijrah. Selama tiga hari Nabi Saw dan Abu Bakar ra tinggal di dalam gua ini, selama itu pula Asma binti Abu Bakar yang mengantar makanan mereka. Abdul Rahman, anak lelaki Abu Bakar setiap hari mengujungi mereka untuk memberi kabar yang terjadi di Mekah. Pada hari ke-empat mereka keluar dan telah menunggu Abdullah bin Uraiqit seorang majusi (penyembah api) juga sebagai penunjuk jalan dengan membawa dua unta yang telah disewa oleh Abu Bakar sebelumnya. Keduanya lalu berangkat ke Madinah menyusuri pantai laut merah.