Sepotong daging yang bisa meletuskan peperangan, mengalirkan darah, menghancurkan rumah-tangga dan silaturahim, merusak harga diri dan kehormatan seseorang…namanya lidah !
GHIBAH
Ghibah atau Gosip, adalah obrolan tentang orang lain, cerita negatif tentang seseorang atau menggunjing seseorang, berprasangka buruk dan dan mencari-cari kesalahan orang lain (lihat Al-hujurat 12).
Rasulullah Saw bersabda,”Jika apa yang kamu katakan terdapat pada saudaramu, maka engkau telah menggunjingnya (melakukan Ghibah) dan jika itu tidak terdapat padanya maka engkau telah berdusta padanya”. Dalam Al-Hujurat 12 Allah Swt mengatakan bahwa itu sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati.
FITNAH
Fitnah atau Gosip yang tidak benar, adalah obrolan tentang orang lain, cerita negatif seseorang tapi tidak benar, bohong dan dusta. ini adalah perbuatan munkar yang sangat keji.
Bercerita kepada seseorang tentang orang lain agar seseorang tersebut menjadi buruk dan orang lain menjadi benci kepada orang tersebut.
“Neraka Wail bagi pengumpat atau penyebar fitnah dan pencela”. (Al-Humazah 1)
“Siapa yang bekata tentang seseorang mukmin dengan sesuatu yang tidak diperbuatnya, maka Allah akan mengurungnya didalam lumpur keringat penghuni neraka”. (HR. Ahmad)
NAMIMAH
Mengadukan ucapan seseorang kepada seorang lainnya lagi dengan tujuan merusak, sehingga menyebabkan terputusnya ikatan silaturahim serta menyulut api kebencian dan permusuhan antar sesama manusia. Ini adalah perbuatan yang sangat berbahaya, menyakitkan dan membawa dosa besar
“Tidak akan masuk surga Al-Qattat (orang yang suka adu domba)”. (HR. Bukhari)
“Sesungguhnya penghuni kubur ini sedang di adzab, yang kesana kemari menyebarkan Namimah”. (HR. Bukhari)
SOLUSI
Bagaimana kalau ada suatu berita yang sampai kepada kita?
Diam dengan tidak merespon berita tersebut, jangan cepat-cepat bertindak apalagi sampai menyebarkannya, sikap ini yang diharapkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Allah berfirman, “Wahai orang-orang beriman, jika datang kepadamu seorang yang fasiq membawa berita, hendaknya kalian mencari kebenaran cerita tersebut (tabayyun) , (agar tidak sampai terjadi) kamu menimpakan musibah kpeda kaum karena ketidaktahuanmu itu, kemudian kamu menyesal atas hal tersebut”. (Al-Hujurat 6)
Rasulullah bersabda, “Cukuplah seseorang dianggap pendusta, karena menceritakan perkataan yang ia dengar.” (HR. Muslim)
Semoga kita dijauhkan dari manusia-manusia yang gemar ber-Ghibah, Fitnah dan Namimah, aamiin.
(Bersambung si LISAN 2 – Membentengi diri dari perbuatan Namimah)
Salam Ikhlas!
——————————-