SEBUAH REFLEKSI

Terjemahan dari Testimoni Tamu Panti Asuhan Daarul Arqom

BENIH-BENIH KEBAJIKAN YANG KITA TEBAR KEPADA SESAMA HARI INI, AKAN TUMBUH BERMEKARAN DI HATI MEREKA SATU HARI NANTI

Beliau berkata, “Kami berjuang mempersiapkan pejuang. Mereka kami perlakukan sama. Menjadi yatim bukanlah sebuah status dan bisa tidak baik jika yatim itu dilabelkan menjadi status mereka. Mereka adalah keluarga kami, darimanapun mereka berasal, selama mereka tinggal di sini mereka adalah keluarga kami. Dalam hal kebajikan, kita hanya tinggal melakukan dan lupakan apa yang sudah kita lakukan tersebut”.

Sebuah perbincangan yang luar biasa kemarin. Saya (M. Rifhal Julian/Mahasiswa SBM ITB 2015) dan teman saya (Ahmad) sangat-sangat terinspirasi oleh beliau, ‘seseorang yang hanya ketemu 2 jam saja’. Walaupun saya dan teman saya hanya seorang mahasiswa, tapi beliau memperlakukan kami dengan sangat hormat, ramah, dan menyenangkan. Saya dan teman saya merasa sangat tersanjung. Terimakasih atas pertemuan yang tak terlupakan ini, semoga semua impian-impian yang sudah beliau bangun dapat terwujud sebagaimana yang diharapkan. Dari Gunung Batu, 29 Januari 2016.

*Terima-kasih atas kunjungannya di Panti Asuhan Daarul Arqom (PADA). Semoga Allah memudahkan kita melakukan kebaikan & Semoga umur amal kita lebih panjang dari umur biologis kita, Allahul musta’an.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *