Dalam sebuah hadits yang panjang, Rasulullah bersabda:
“Jika malam hari raya tiba, maka malam itu dinamakan dengan malam Jaizah (malam pemberian hadiah/malam hari raya).”
Malam Jaizah adalah malam ketika Allah memberikan penghargaan kepada hamba-hamba Nya yang telah berpuasa dengan ikhlas. Bukankah Allah pernah berjanji dalam sebuah hadits qudsi?
“Puasa itu milik-Ku. Dan Aku sendiri yang akan memberikan balasan pahalanya (jaizah).”
Maka, inilah malam yang dijanjikan itu. Malam ketika Allah membuktikan betapa Dia tidak pernah mengingkari janji.
Rasul melanjutkan sabdanya:
Lalu ketika pagi hari raya, maka Allah mengutus para malaikat setiap negeri untuk turun ke bumi. Mereka memenuhi setiap jalan dan menyeru dengan suara yang terdengar oleh semua makhluk Allah, kecuali jin dan manusia.
Mereka berkata, “Wahai umat Muhammad, keluarlah menuju Tuhanmu Yang Maha Mulia, Yang akan mengaruniakan hadiah dan mengampuni dosa-dosamu yang besar.”
Selanjutnya Rasul bersabda:
Allah berfirman (di hari raya), “Wahai hamba-hamba Ku, mohonlah kepada-Ku, maka demi kemuliaan-Ku dan kebesaran-Ku, tidaklah kamu menginginkan sesuatu kepada-Ku di pertemuan ini untuk akhiratmu kecuali Aku akan memberimu. Dan tidak juga untuk keperluan duniamu kecuali Aku akan memandangmu.”
Maka demi kemuliaan-Ku, sungguh Aku akan menutupi kesalahan-kesalahanmu selama kalian takut kepada-Ku. Demi kemuliaan-Ku dan keagungan-Ku, Aku tidak akan menghinakan kalian dan tidak akan Aku perlihatkan aib kalian di hadapan orang-orang yang melanggar batas.
Bertebaranlah kalian dengan membawa ampunan. Sungguh kalian telah ridha kepada-Ku dan Aku pun telah ridha kepada kalian.”
Para malaikat pun merasa senang dan bersuka cita karena Allah telah memberi karunia kepada umat ini pada saat mereka sedang berhari raya fitri setelah Ramadhan.” (HR. Ibnu Hibban dan Baihaqi)
Wallahul muwafiq
Salam Ikhlas!