KAYA UNTUK MISKIN

لسلام عليكم

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِارَّحْمَنِ ارَّحِيم

الحمد لله رب العا لمين. الصلاة و السلام على رسو ل الله. عما بعد

 “Jika kau ingin menemuiku, carilah aku ditengah-tengah orang miskin”, begitu kata Rasulullah, dan beliau wafat dengan meninggalkan hutang gadai baju besi kepada seorang yahudi… Subhanallah !

Wasiat Rasulullah itulah yang membuat Shalahuddin Al-Ayyubi memilih miskin hingga akhir hayatnya. Sang Penakluk Al-Aqsha meninggal dunia dan dibukalah peti harta warisan Shalahuddin, isinya nyaris kosong… Allahu Akbar !

Bahkan biaya sekedar untuk biaya pemakamannyapun tak cukup. Gaji dan Ghanimah  yang diterima Sang Jenderal pun selama hidupnya, habis dibagikan kepada kaum Dhuafa dan Yatim.

“Aku ingin bertemu dengan Rasulullah.” kata Sang Jenderal.

Demikianlah Shalahuddin Al-Ayyubi, Sang Jenderal & Sang Penakluk Al-Aqsha, adalah ORANG KAYA YANG KAYA, seperti dikatakan Rasulullah, “Bukanlah orang kaya itu yang banyak harta bendanya, tapi sejatinya orang kaya adalah yang kaya jiwanya.” (HR. Bukhari, Muslim).

Orang kaya seperti Shalahuddin Al-Ayyubi “tidak punya waktu” untuk menikmati kekayaan harta bendanya sendiri, dia KAYA UNTUK MISKIN, kaum dhuafalah yang menikmati kekayaan beliau.

Seperti yang dikatakan Rasulullah, “Sebaik-baik kekayaan adalah ditangan Muslim yang dermawan”. Jadi banyak-banyaklah mencari harta agar lebih banyak lagi kita memberi dan menikmati manfaat dari yang kita hasilkan.

Tapi hati-hati, jangan sebaliknya menjadi orang ORANG KAYA YANG MISKIN. diberi kelebihan materi tapi tidak pernah cukup, selalu merasa kurang dan tidak pernah berbagi. Allah berfirman, “Dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan.” (QS.Al-Fajar:20).

“Hati-hati kepada orang tua yang lanjut usia, semakin bertambah umur, semakin cenderung pada 2 hal yaitu, umur panjang dan banyak harta”. (HR. Tirmidzi).

Orang yang kaya, rakus, bakhil, pelit sejatinya dia orang miskin, karena dia tidak lebih mulia ketimbang binatang ternak. Allah berfirman dalam surat Al-Furqan ayat 43-44, “Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsyunya sebagai tuhannya…Mereka itu tak lain hanyalah seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat jalannya (dari binatang).”

Manusia sebenarnya diciptakan lebih mulia dari syetan, tapi  ORANG KAYA YANG MISKIN, tidak menyadari bahwa dia justru takluk pada syetan yang…”menakut-nakuti kalian dengan kemisikinan”. (QS.Al-Baqarah 268)…Na’udzubillah !

Jadilah ORANG KAYA UNTUK MISKIN atau setidaknya menjadi ORANG KAYA YANG DERMAWAN dan janganlah menjadi ORANG KAYA YANG MISKIN.

INGAT… 2,5 % HARTAMU BUKAN MILIKMU, KELUARKANLAH !

Salam Ikhlas !

Shodaqoh tut fiul bala’.

Allah SWT berfirman (di dalam hadits Qudsi):

 “Hai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu.” (HR. Muslim)

“Apabila anak Adam wafat putuslah amalnya kecuali tiga hal yaitu sHAdaqAh jariyah, pengajaran dan penyebaran ilmu yang dimanfaatkannya untuk orang lain, dan anak (baik laki-laki maupun perempuan) yang mendoakannya.” (HR. Muslim)

“Jauhkan dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan (sodaqoh) sebutir kurma.” (Mutafaq’alaih)

“Bentengilah hartamu dengan zakat, dan obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersHAdaqAh dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana.” (HR. Ath-Thabrani)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *