لسلام عليكم
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِارَّحْمَنِ ارَّحِيم
الحمد لله رب العا لمين. الصلاة و السلام على رسو ل الله. عما بعد
Sahabat Rasulullah dari kalangan Muslimah (sahabiyah) pertama yang ikut berperang
Putra Nusaibah wafat setelah ditawan dan disiksa oleh pasukan Quraisy. Nusaibah meminta izin kepada Rasulullah agar diperbolehkan ikut berperang. Akhirnya, Nusaibah diizinkan ikut saat Perang Uhud pada 3 H atau 625 M. Pada perang ini, dia terkena tombak panah dan pedang. Pada tubuhnya terdapat dua belas luka.
Sahabat Rasulullah yang mengalami luka paling banyak
Ja’far bin abi Thalib syahid pada Perang Mu’tah di Syiria (8 H). Dia wafat akibat luka-luka di tubuhnya yang berjumlah lebih dari enam puluh. Pada Perang Uhud, Anas bin Nadar juga meninggal dengan luka yang sangat banyak. Pada saat perang ini, tersebar berita bahwa Rasulullah gugur.
Tentara Muslim langsung kehilangan semangat. Tetapi, semangat Anas bin Nadar tidak kunjung padam. Dia maju terus ke medan pertempuran. Ketika wafat, pada tubuhnya ditemukan lebih dari delapan puluh luka.
Sahabat yang terakhir melihat Rasulullah
Ketika jasad Rasulullah dikuburkan, Mughirah bin Syub’ah sengaja menjatuhkan cincinnya ke liang lahat. Dengan alasan ingin mengambil cincinnya yang jatuh tersebut, Mughirah turun lagi ke liang lahat. Saat itulah, dia melihat dan menyentuh tubuh Rasulullah untuk yang terakhir kali.
Ibnu Mas’ud adalah salah seorang sahabat setia Rasulullah. Sepeninggal Rasulullah, Ibnu Mas’ud membawa seprai dan bantal Rasulullah. Sebelum meninggal, Ibnu Mas’ud memberikan barang-barang itu kepada Zubair.
Rasulullah bukan orang kaya. Pada saat tertentu, dia meminjam uang kepada para sahabat, tetapi bukan untuk kepentingan pribadi. Rasulullah pernah meminjamkan dua puluh gram perak kepada Abbas.
Hingga kini, di salah satu sudut Kota Makkah, masih berdiri rumah tempat Rasulullah dilahirkan. Pada masa Rasulullah hidup, rumah ini diberikan kepada Aqil bin Abi Thalib. Pada Masa Dinasti Abbasiyah (132-923 H/750-1517 M), rumah ini dijadikan musala oleh ibunda Khalifah Harun Al-Rasyid. Sekarang, rumah itu dijadikan perpustakaan.
bersambung, Idolaku: Muhammad (5) – POLA MAKAN DAN TIDUR RASULULLAH
Salam Ikhlas !