EMPAT PEREMPUAN SURGA

1. Khadijajah binti Khuwailid
Khadijah binti Khuwailid adalah istri pertama Rasulullah Saw.

PENGAYOM YANG TEGAR DAN RELA BERKORBAN

Diriwayatkan Aisyah istri beliau yang lain, sangat cemburu kepada Khadijah, beliau mengatakan:
“ Wahai Rasulullah bukankah Allah Swt sudah menggantikannya dengan istri yang lebih muda dan lebih baik darinya?”

Mendengar itu Rasulullah marah seraya menjawab:
“Tidak demi Allah tidak, tidak ada yang menggantikannya. Dia BERIMAN PADAKU saat orang MENENTANGKU, Dia MEMBENARKANKU saat orang MENDUSTAKANKU, Dia MEMBANTUKU DENGAN HARTANYA saat orang MENINGGALKANKU…”

KETEGARAN dan PENGORBANAN seorang istri tergambar jelas dalam sosok Khadijah

PEMBELA SUAMI NOMOR WAHID
Dari beberapa riwayat tentang Khadijah, kita bisa mengenali pribadi beliau:

PERTAMA, Ia adalah PENGAYOM dan PEMBERI RASA TENTERAM pada suami

KEDUA, Ia adalah sosok perempuan yang pandai mengingat dan mengenali SISI POSITIF suami.
Saat Rasulullah khawatir dihinakan Allah atau masyarakat atas peristiwa gua hira, Khadijah justru menyebutkan bahwa beliau adalah sosok yang gemar bersilaturahmi, memuliakan tamu dan gemar menolong orang sehingga mustahil Allah akan menghinakannya

KETIGA, Ia adalah sosok istri yang yang selalu berada dipihak suami karena PERCAYA terhadap suami dan MEYAKINI akan kebenarannya

KEEMPAT, Ia adalah sosok istri yang RELA BERKORBAN, ia kerahkan seluruh harta, pikiran, kasih sayang dan semua yang dimilkinya untuk suami

Dalam kondisi kekinian dan juga apabila kita menisbahkan kisah tersebut kepada laki laki terhadap istri,  bisakah kita meneladani Khadijah?

Life is too short , so lets go kawan…
Kita mulai dari sekarang untuk segera memperbaiki diri menuju kebaikan dunia dan akhirat

Insya Allah BISA, harus BISA dan pasti BISA…!!!

2. Fathimah binti Muhammad
Fathimah binti Muhammad adalah Putri Rasulullah dari Khadijah

PUNCAK KESABARAN DALAM KESEDERHANAAN
Fathimah binti Muhammad adalah Putri Rasulullah dari Khadijah

Fathimah adalah putri bungsu kecintaan Rasulullah saw. Beliau bersabda,
“Fathimah adalah bagian dariku. Siapa yang MEMBUATNYA MARAH berarti ia telah MEMBUATKU MARAH”

Karenanya, Rasulullah saw tidak suka tatkala Ali bin Abi Thalib ra, suami Fathimah, mau menikah lagi dengan putri Abu Jahal.

Sikap Rasulullah saw itu didasari alasan rasional sebagaimana diutarakan Rasulullah saw, “Demi Allah tidak akan berkumpul putri Rasulullah saw dengan putri musuh Allah di sisi seorang pria”

Dalam sirah dijelaskan, hari-harinya dalam kehidupan keluarga dijalani sederhana. Kedua telapak tangannya agak kasar karena sering digunakan untuk menumbuk gandum buat keperluan sehari-hari.

Walaupun ia seorang PUTRI SEORANG NABI dan PUTRI SEORANG IBU YANG KONGLOMERAT tapi beliau hidup TIDAK MANJA dan santai yang hanya berleha-leha, lenggak lenggok di jalan atau dipasar/mall, yang hanya bisa bergosip, ngobrol kesana kesini yang tidak bermutu, sungguh wanita yang mengabdikan dirinya terhadap Allah, suami dan keluarga.

Bersama suaminya, Fathimah datang ke rumah Rasulullah saw meminta diberikan seorang PEMBANTU, beliau hanya memberinya SEBEKAL DOA.

Riwayat di atas menegaskan Fathimah adalah sosok perempuan TEGAR, SEDERHANA, BEKERJA KERAS, PENURUT pada suami dan ayahnya.

Dari Rahimnyalah lahir anak-anak yang berkualitas hasil didikan sang Ibu yaitu Hasan dan Husen, yang dalm pentas sejarah islam namanya harum dan terukir dengan gemilang.

Akankah anak kitapun demikian? ataukah anak kita dilenakan dan dimanjakan dengan kehidupan dunia? serta di didik bahwa kesuksesan itu adalah seberapa banyak harta yang bisa didapat?

Tidak ada satupun orang besar yang memiliki reputasi dalam sejarah yang hidupnya bermewah mewahan pada masa kecilnya, sebut saja Gandhi, Bung Karno, Newton, dll.

Dalam kondisi kekinian dan juga apabila kita menisbahkan kisah tersebut kepada laki laki terhadap istri,  bisakah kita meneladani Fathimah?

Life is too short , so lets go kawan…
Kita mulai dari sekarang untuk segera memperbaiki diri menuju kebaikan dunia dan akhirat

Insya Allah BISA, harus BISA dan pasti BISA…!!!

3. Asiah binti Muzahim

PEJUANG DI TENGAH KEZALIMAN
Asiah binti Muzahim adalah istri Fira’aun

Adalah Asiah PEREMPUAN CANTIK yang hidup pada masa Nabi Musa dan beriman kepada Allah swt. Ia tak kuasa menolak menjadi istri Fir’aun karena hal buruk akan menimpa keluarganya.

Meski menjadi istri kesayangan Fir’aun, sebenarnya raja lalim itu tak pernah berhasil membujuknya. Bahkan, Asiah berhasil MEMPERTAHANKAN KEIMANANNYA tanpa sepengetahuan Fir’aun.

Asiah pun menjadi inspirasi pengambilan keputusan Fir’aun dalam beberapa kesempatan penting. KEIMANAN DAN KECERDASANNYA mendorongnya mengoptimalisasi peran di mata banyak hunafa (orang-orang yang hanif) Bani Israil yang diselamatkan berkat usulannya.

Keputusan mengasuh Musa kecil juga atas inisiatif Asiah. Allah pun membantunya dengan menurunkan rasa cinta Musa Fir’aun kepada Musa.

Bagi Asiah, hidup dalam lingkungan musuh Allah bukanlah penghalang menjadi PEREMPUAN BAIK dan PEJUANG DAKWAH yang gigih. Ia bergabung dalam barisan dakwah Nabi Musa dan pada akhirnya mendatangkan murka Fir’aun.

Asiah berhasil MEWARNAI lingkungannya, bukan sebaliknya malah TERWARNAI dengan perilaku tidak benar, padahal kalau saja Asiah nunut saja dengan Fir’aun maka hidupnya akan jauh lebih “bahagia” dan “sejahtera”.

Betapa banyak istri-istri sekarang yang diam saja tidak menasehati apabila suaminya berlaku tidak benar, malah ikut-ikutan atau diam saja, dengan pertimbangan kalau menasehati suami khawatir pendapatannya akan dikurangi atau malah dihentikan oleh suami…mmmmmm

Betapa banyak suami-suami yang bersikap seperti Fir’aun abad 20, yang menyiksa istrinya lahir dan juga bathin dan melakukannya berulang-ulang seperti  tak menyadari bahwa yang dilakukannya persis seperti Fir’aun kepada Asiah…na’udzubillah

Akhirnya, Asiah menutup riwayat hidupnya dalam siksaan keji suaminya sendiri.
Sebuah bentuk PENGORBANAN YANG TOTAL terhadap Allah dan KETATAATAN YANG PARIPURNA dari seorang hamba kepada Sang Pencipta.

“Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.” (QS at-Tahrim: 11). Sebagai imbalan, Allah mengabulkan permintaannya, sebuah rumah di surga.

4. Maryam binti Imran
TAWAKAL DAN BERANI HADAPI TANTANGAN
Maryam binti Imran adalah seorang perawan yang masih keturunan Nabi Daud as

Maryam adalah PEREMPUAN MULIA. Ayahnya Imran adalah masih keturunan Nabi Daud as.
Sejak kecil ia dalam pengasuhan Nabi Zakaria yang juga suami dari kakaknya (riwayat lain mengatakan Zakaria suami dari saudara ibunya). Maryam tumbuh menjadi perempuan yang SHALIHAH dan SUCI

Allah mengujinya dengan menjadikannya bukti ke-Maha-kuasaann-Nya. Ia mengandung dan melahirkan seorang bayi tanpa bapak, tanpa seorang lelakipun menjamahnya.

Maryam percaya ini adalah KEHENDAK ALLAH, tetapi bagaimana dengan kaumnya? siapa yang akan percaya?
Saat memikirkan hal tersebut, ia merasa lebih baik ia mati saja. Namun keimanannya kepada Allah menjadikannya tawakal.

Kaumnya menghujani dengan cemoohan dan hinaan. Maryam menerima sikap kaumnya dengan penuh tawakal yang direflesikannya dengan PUASA BICARA.

Dalam KEPASRAHAN kepada Allah, muncullah PERTOLONGAN Allah yang membuat sang bayi (Isa as) berbicara untuk MEMBELA KESUCIAN dan KEHORMATAN ibunya.

Lewat sosok Maryam kita belajar sikap TAWAKAL dan BERANI menghadapi segala tantangan.

Inilah Hadits yang berbicara tentang ke-4 perempuan surga:
“Perempuan penghuni surga terbaik adalah KHADIJAH BINTI KHUWAILID, FATHIMAH BINTI MUHAMMAD, ASIAH BINTI MUZAHIM DAN MARYAM BINTI IMRAN” (HR. Imam Ahmad)

Kisah ke-4 Perempuan Surga ini sebenarnya menggambarkan kondisi perempuan-perempuan saat ini, sehingga dengan kisah ini kita bisa menempatkan diri kita pada posisi yang mana dan membuat solusi penyelesaiannya.

Sejatinya manusia selalu dihampiri suka dan duka dalam mengarungi bahtera kehidupan. Perbedaanya hanya cara menyikapi halangan yang ada dari masing-masing kita. Pikiran yang positif akan mengantarkan kita tetap menghirup udara kebahagiaan serta menikmati hidup yang indah

Orang-orang yang paling berbahagiapun tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.

KHADIJAH, FATHIMAH, ASIAH dan MARYAM adalah contoh PEREMPUAN TANGGUH dalam panggung sejarah manusia…Bisakah kita meneladani mereka?

Life is too short , mau kapan lagi kita akan berubah…so lets go kawan !
Kita mulai dari DIRI KITA, dari HAL YANG TERKECIL dan MULAI DARI SEKARANG
Untuk SEGERA memperbaiki diri menuju KEBAIKAN DUNIA dan AKHIRAT

Salam Ikhlas !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *