Kalimat Minal Aidzin wal faidzin memang tidak dikenal dalam khazanah ilmu islam, ia muncul belakangan, dan tidak ada dalil yang shahih tentang ucapan tersebut, yang jadi persoalan ucapan doa ini sangat populer dikalangan masyarakat indonesia dan bertentangan dengan dalil yang ada, yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Kita perhatikan dalil dalil yang membahas tentang Ucapan doa selepas Ramadhan(saat Idul Fitri):
“Ucapan pada hari raya, di mana sebagian orang mengatakan kepada yang lain jika bertemu setelah shalat Ied :
Taqabbalallahu minnaa wa minkum, “Artinya : Semoga Allah menerima dari kami dan dari kalian”.
> Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah [Majmu Al-Fatawa 24/253]
Dalam ‘Al Mahamiliyat’ dengan isnad yang hasan dari Jubair bin Nufair, ia berkata :
“Para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bila bertemu pada hari raya, maka berkata sebagian mereka kepada yang lainnya : Taqabbalallahu minnaa wa minka (Semoga Allah menerima dari kami dan darimu)”. >Al Hafidh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari [2/446]
Muhammad bin Ziyad berkata:
“Aku pernah bersama Abu Umamah Al Bahili dan selainnya dari kalangan sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka bila kembali dari shalat Ied berkata sebagiannya kepada sebagian yang lain : ‘Taqabbalallahu minnaa wa minka”. > (Ibnu Qudamah dalam “Al-Mughni” (2/259)
Nah, Sahabat, kalau sudah jelas seperti ini lalu kenapa Minal Aidzin Walfaidzin?
Jadi ucapkanlah:
.تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْوَ
Taqobalallahu minna wa minkum,
Semoga Allah menerima (amal ibadah) kita
Salam Ikhlas !